1. Standar Kompetensi
Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur, berdasarkan hasil pengamatan, percobaan dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.
3. Indikator Pencapaian
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
a. Menjelaskan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Fungi.
b. Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
c. Menggambar struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
d. Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan morfologinya.
4. Kegiatan Belajar
Klasifikasi Jamur- Berbagai macam jamur mempunyai ciri-ciri seperti spora seksual dan struktur tubuh buah dengan tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Dalam klasifikasi jamur digunakan istilah divisi, karena sebelumnya jamur termasuk kelompok tumbuhan. Para ahli mikologi (ahli biologi yang mempelajari jamur) memperkirakan bahwa ada sekitar 1,5 juta spesies jamur di seluruh dunia, dan lebih dari 100.000 spesies yang telah dikenal. Oleh karena itu, berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya, jamur diklasifikasikan dalam empat kelas, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Ciri – Ciri Umum Jamur
Fungi atau jamur termasuk organisme eukariotik yang tidak berkhlorofil, bersifat heterotrofik .
(Fungi lack chlorophyll,the green pigment that enables plant to make their own food, consequently ,fungi can not synthesize their own food the way plants do. In order to feed , fungi release digestive enzymes that break down food outside their body, the fungus then absorbs the dissolved food through its cell walls.)
Berdasarkan sumber makanannya Fungi ada yang bersifat parasitik dan ada yang bersifat saprofitik.
Fungi yang hidup parasitik mendapat makanannya dari bahan organik yang masih menjadi bagian dari inang yang hidup. Beberapa Fungi ini menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan dan manusia.
Fungi yang bersifat saprofitik mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah mati . Sebagai organisme saprofitik jamur dapat menghancurkan (menguraikan) sampah , kotoran hewan, bangkai hewan dan bahan organik lain. Atas perannya tersebut maka jamur tergolong pengurai.
Beberapa fungi mampu bersimbiosis mutualisma dengan organisme lain yaitu hidup bersama dengan organisme lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya akar dari kebanyakan tanaman mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan untuk membentuk mikoriza. Mikoriza mampu meningkatkan kapasitas penyerapan nutrient dari akar tanaman.
STRUKTUR FUNGI
Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur, berdasarkan hasil pengamatan, percobaan dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.
3. Indikator Pencapaian
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
a. Menjelaskan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom Fungi.
b. Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
c. Menggambar struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
d. Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan morfologinya.
4. Kegiatan Belajar
Klasifikasi Jamur- Berbagai macam jamur mempunyai ciri-ciri seperti spora seksual dan struktur tubuh buah dengan tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Dalam klasifikasi jamur digunakan istilah divisi, karena sebelumnya jamur termasuk kelompok tumbuhan. Para ahli mikologi (ahli biologi yang mempelajari jamur) memperkirakan bahwa ada sekitar 1,5 juta spesies jamur di seluruh dunia, dan lebih dari 100.000 spesies yang telah dikenal. Oleh karena itu, berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya, jamur diklasifikasikan dalam empat kelas, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Ciri – Ciri Umum Jamur
Fungi atau jamur termasuk organisme eukariotik yang tidak berkhlorofil, bersifat heterotrofik .
(Fungi lack chlorophyll,the green pigment that enables plant to make their own food, consequently ,fungi can not synthesize their own food the way plants do. In order to feed , fungi release digestive enzymes that break down food outside their body, the fungus then absorbs the dissolved food through its cell walls.)
Berdasarkan sumber makanannya Fungi ada yang bersifat parasitik dan ada yang bersifat saprofitik.
Fungi yang hidup parasitik mendapat makanannya dari bahan organik yang masih menjadi bagian dari inang yang hidup. Beberapa Fungi ini menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan dan manusia.
Fungi yang bersifat saprofitik mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah mati . Sebagai organisme saprofitik jamur dapat menghancurkan (menguraikan) sampah , kotoran hewan, bangkai hewan dan bahan organik lain. Atas perannya tersebut maka jamur tergolong pengurai.
Beberapa fungi mampu bersimbiosis mutualisma dengan organisme lain yaitu hidup bersama dengan organisme lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya akar dari kebanyakan tanaman mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan untuk membentuk mikoriza. Mikoriza mampu meningkatkan kapasitas penyerapan nutrient dari akar tanaman.
STRUKTUR FUNGI
Walaupun terdapat fungi yang uniselluler seperti contohnya Ragi (khamir) , kebanyakan jamur bersifat multiselluler yaitu tersusun dari banyak sel yang dikenal dengan miselium . Miselium terdiri dari jalinan benang-benang yang bercabang ke berbagai arah . Tiap filamen dari miselium disebut sebagai hifa. Kebanyakan hifa disusun dari sel – sel yang memanjang dan dindingnya pada umumnya diperkuat dengan kitin.
Hifa ada yang bersekat , tiap sekat merupakan satu sel dengan satu atau beberapa inti sel. Adapula hifa yang tidak bersekat , yang mengandung banyak inti dan disebut senositik.
REPRODUKSI JAMUR
Perhatikan Bagan life cycles jamur di bawah ini !
Cara reproduksi jamur sangat bervariasi. Meskipun demikian reproduksi pada jamur umumnya terjadi dalam dua cara , yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
Pada pembiakan seksual terjadi persatuan dua buah hifa (suatu proses yang disebut plasmogami) ,kemudian nukleus berpasangan tetapi tidak segera bersatu dan berkembanglah miselium dikariotik(2 inti sel). Akhirnya nukleus bersatu menghasilkan tahapan diploid (2n) , penyatuan inti ini disebut karyogami. Sel-sel diploid kemudian mengalami meiosis menghasilkan spora-spora haploid (n) yang disebut juga spora seksual.
Pembiakan aseksual yaitu dengan cara :
Cara reproduksi jamur sangat bervariasi. Meskipun demikian reproduksi pada jamur umumnya terjadi dalam dua cara , yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
Pada pembiakan seksual terjadi persatuan dua buah hifa (suatu proses yang disebut plasmogami) ,kemudian nukleus berpasangan tetapi tidak segera bersatu dan berkembanglah miselium dikariotik(2 inti sel). Akhirnya nukleus bersatu menghasilkan tahapan diploid (2n) , penyatuan inti ini disebut karyogami. Sel-sel diploid kemudian mengalami meiosis menghasilkan spora-spora haploid (n) yang disebut juga spora seksual.
Pembiakan aseksual yaitu dengan cara :
- Pembentukan spora aseksual ( spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis yang terjadi di dalam sporangium, askus atau basidium). Spora tumbuh membentuk hifa.
- Pembelahan tubuh atau bertunas
Yaitu terbentuknya semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh
dalam ukuran sempurna . Cara reproduksi tersebut biasa terjadi pada
jamur uniselluler misalnya ragi.
KLASIFIKASI JAMUR
Kingdom Fungi terbagi menjadi 4 divisio yaitu :
- ZYGOMYCOTA
- ASCOMYCOTA
- BASIDIOMYCOTA
- DEUTEROMYCOTA
CARA REPRODUKSI
1.
reproduksi Zygomycota
Keterangan GAMBAR reproduksi zygomycota :
1.
Diawali dengan 2 hifa yang
berlainan jenis, hifa jantan (+) dan hifa betina (-) yang saling berdekatan.
keduanya bersifat haploid (n)
2.
Hifa-hifa yang berdekatan
tersebut membentuk cabang hifa tonjolan yang disebut gametangium (jika jamak
gametangia) masing masing mengandung inti haploid
3.
Kedua gametangia tersebut
bertemu dan kemudian mengalami plasmogami (penyatuan plasma)sehingga membentuk
zigospora. Sel ini berbentuk suatu lapisan berdinding kasar da tebal yang dapat
menahan kondisi kering dan lingkungan tidak menguntukan lainya selama 1 bulan.
4.
Apabila kondisi lingkungan
telah kembali seperti semualamaka akan terjadi kariogami (penyatuan inti)
5.
Sehingga inti diploid
berpasangan menyatu
6.
Proses ini secara cepat
diikuti pembelahan meiosis.
7.
Zigospora tersebut kemudian
mengahiri dorminasinya dan berkecambah menjadi sporangium pendek yang
menghasilkan spora.
8.
Spora berkecambah tumbuh
menjadi miselia baru
9.
Reproduksi aseksual : menggunakan
spora vegetatif. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung menggembung
membentuk sporangium (penghasil spora begetatif). Sporangium yang sudah masak
berwarna hitam kemudian pecah dan tersebar di temapat yang cocok. spora kan
tumbuh menjadi miselium baru.
Keterangan:
1.
a. Reproduksi aseksual pada
ascomycota uniseluler: dengan membentuk tunas. Pembentukan tunas (blastosphora)
diawali dengan dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Nukleus
didalam sel induk membelah dan salah satu nukleu bergerak ke dalam sel tunas.
Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk memebentuk individu
baru. Kadang tunas hanya melekat pada induk memebentuk rantai hifa semu
(pseudohifa)
b. aseksual pada ascomycota multiseluler: dengan fragmentasi miselium dan
membentuk konidia (spora pada ujung konidifor)
2.
Reproduksi seksual:
1)
Pembentukan askospora
didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling berdekatan. Salah satu hifa
membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan hifa lainnya membentuk alat
kelamin betina (askogonium). Setiap jenis kelamin punya inti haploid. Pada
askogonium tumbuh trikogin
(menghubungkan arkegonium dan anteridium)
2)
plasma pindah dari
anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti haploid nya berpasangan
3)
askogonium membentuk hifa.
kumpulan hifa askogonium dikariotik membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp
membentuk askus dengan 2 inti haploid berpasangan.
4)
kedua inti mengalami
kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk diploid.
5)
diploid mengalami meiosis
membentuk 4 inti haploid.
6)
Masing masing membelah
secara mitosis
7)
didalam askus terdapat 8
inti haploid
8)
Kedelapan inti dikelilingi
dinding sel membentuk askosphora.
9)
Askosphora masak akan pecah
keluar jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah membentuk hifa haploid baru
(miselia)
1.
Reproduksi secara aseksual:
dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi reproduksi ini.
2.
Reproduksi secara Seksual
1)
Perkawinan antara 2 hifa berbeda
jenis , hifa (+) dan hifa (-)
2)
Mula-mula ujung hifa
bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid
dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang dikariotik
3)
miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.
4)
Pada ujung hifa
basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti diploid.
5)
Inti diploid mengalami pembelahan meiosis
membentuk 4 inti haploid.
6)
Keempat inti haploid
berkembang menjadi basidiospora.
7)
Apabila basidiospora jatuh
di tempat ang cocok akan berkecambah tumbuh menjadi hifa bersekat dengan inti
haploid (monokariotik)
2.
Reproduksi Deuteromycota
Deuteromycota memiliki hifa yang bersekat. Fungi ini
sering disebut fungi tak sempurna. Hal in disebabkan anggota fungi ini belum
diketahui cara reproduksi seksualnyaLatihan 1
1) Jamur atau fungi termasuk organisme eukariotik yang tidak berklorofil, hidup saprofitik atau parasitik.
Dapatkah anda menjelaskan pernyataan di atas ?
2) Dalam suatu ekosistem jamur digolongkan ke dalam dekomposer, mengapa demikian ?
Kunci Jawaban latihan 1
1) Lihat bagaimana cara jamur memperoleh makanannya.
2) Salah satu cara hidup dari jamur adalah bersifat saprofitik, dengan mencari pengertian dari kata saprofitik ini anda dapat memperoleh gambaran mengenai jawaban pertanyaan ini.
Rangkuman
Fungi adalah organisme yang tidak berkhlorofil , bersifat heterotrof (parasitik atau saprofitik). Kebanyakan jamur bersifat multiselluler dengan hifa bersekat atau tidak bersekat. Jalinan hifa membentuk miselium. Umumnya jamur mengalami life cycles dengan membentuk spora seksual dan aseksual.
Kegiatan Belajar 2
DIVISI ZYGOMYCOTA
1) Jamur atau fungi termasuk organisme eukariotik yang tidak berklorofil, hidup saprofitik atau parasitik.
Dapatkah anda menjelaskan pernyataan di atas ?
2) Dalam suatu ekosistem jamur digolongkan ke dalam dekomposer, mengapa demikian ?
Kunci Jawaban latihan 1
1) Lihat bagaimana cara jamur memperoleh makanannya.
2) Salah satu cara hidup dari jamur adalah bersifat saprofitik, dengan mencari pengertian dari kata saprofitik ini anda dapat memperoleh gambaran mengenai jawaban pertanyaan ini.
Rangkuman
Fungi adalah organisme yang tidak berkhlorofil , bersifat heterotrof (parasitik atau saprofitik). Kebanyakan jamur bersifat multiselluler dengan hifa bersekat atau tidak bersekat. Jalinan hifa membentuk miselium. Umumnya jamur mengalami life cycles dengan membentuk spora seksual dan aseksual.
Kegiatan Belajar 2
DIVISI ZYGOMYCOTA
Uraian dan Contoh
The
Zygomycota include approximately 900 terrestrial species, including
many important decomposers, mycorrhizal fungi, and parasites of spiders
and insects. One of the most common zygomycetes is black bread mold,
often found on bread, fruit, and other food products. The fungus looks
like a fuzzy growth with tiny black dots at the tips of the fuzz. The
black dots are sporangia growing at the ends of special hyphae.
Struktur tubuh
- Hifa bercabang banyak,bersekat atau tidak bersekat
- Dinding sel sel tersusun atas kitin
Struktur tubuh
- Hifa bercabang banyak,bersekat atau tidak bersekat
- Dinding sel sel tersusun atas kitin
Reproduksi ZYGOMYCOTINA
Perhatikan bagan life cycles Zygomycota di bawah ini !
Pembiakan Zygomycota terjadi secara seksual dan secara aseksual.
Pembiakan aseksual
Pembiakan aseksual pada jamur zygomycota dengan spora. Daur hidup dimulai dari pertumbuhan spora menjadi benang hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk sporangium.Sporangium yang masak berwarna hitam. Sporangium kemudian pecah dan spora tersebar. Spora yang jatuh di tempat sesuai akan tumbuh membentuk miselium baru.
Pembiakan seksual
- Hifa dari talus (+) dan talus (-) saling berdekatan
- Masing-masing hifa pada sisi tertentu mengalami pembengkakan dan pemanjangan . Bagian hifa demikian disebut gametangium.
- Dinding gametangium pecah dan inti (+) bergabung dengan inti (-) membentuk inti diploid (2n) (Peristiwa PLASMOGAMI yang diikuti oleh KARYOGAMI) . Persatuan dua gametangium (+) dan gametangium (-) membentuk zigospora yang berisi banyak inti diploid.
- Zigospora tumbuh, dindingnya menebal dan berwarna hitam, di dalamnya juga berisi makanan cadangan antara lain lemak. Inti diploid hanya satu yang hidup , yang lainnya mengalami degenerasi. Inti ini membelah secara meiosis dan hanya satu dapat terus hidup. Zigospora akan beristirahat dalam waktu yang lama.
- Setelah lama beristirahat spora dapat tumbuh jika ada substrat yang cocok , membentuk sporangium dengan sporangiofor. Inti haploid membelah secara mitosis menjadi inti spora yang terbentuk pada sporangium.
- Jika sporangium matang dindingnya akan robek dan sporanya tersebar, menghasilkan spora (+) dan spora (-) .
- Spora tumbuh menjadi miselium baru.
Beberapa contoh anggota Zygomycota :
- Rhizopus stolonifer /Rhizopus oryzae ; saprofit pada bungkil kedelai , bermanfaat untuk pembuatan tempe
- Rhizopus nigricans : Rhizopus yang menghasilkan asam fumarat
- Mucor mucedo : Hidup pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat.
- Pilobolus : Hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi
-Beauveria bassiana : Jamur ini hidup parasit pada insecta yang menyerang larva serangga.
Latihan 2
1) Diskusikan dengan temanmu apa akibatnya jika di suatu daerah , jamur tidak dapat hidup
2) Jelaskan proses terbentuknya zigospora pada divisi Zygomycota!
3) Jelaskan ciri-ciri jamur tempe / Rhizopus oryzae
Kunci Jawaban Latihan 2
1) Kaitkan dengan salah satu sifat dari jamur
2) Kalian dapat menjelaskannya dengan cara mengamati bagan life cycles dari jamur Zygomycota
3) Lakukan pengamatan di bawah mikroskop dari jamur tempe, kemudian amati struktu tubuhnya dan tariklah kesimpulan dari ciri-ciri jamur tempe.
Rangkuman
Divisi Zygomycota umumnya merupakan jamur darat, terdapat di permukaan atau di dalam tanah, ada yang bersifat saprofit atau parasit, hifa bersekat melintang atau tidak, dinding selnya mengandung kitin . Reproduksi aseksual dengan fragmentasi atau pembentukan spora, sementara reproduksi seksualnya dengan pembentukan zigospora melalui proses konyugasi
0 komentar:
Posting Komentar