Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Banyak kasus-kasus penyakit asma di masyarakat yang tidak terdiagnosis, yang sudah terdiagnosis pun belum tentu mendapatkan pengobatan secara baik. Belum lagi masalah biaya pengobatan, absennya dari sekolah atau kerja, gangguan aktivitas sosial serta pengaruh sakitnya terhadap orang-orang yang berhubungan dengan penderita penyakit asma.
Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyerupai berupa gangguan organ tubuh lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya. Asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stress dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrein yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan.
GEJALA
Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyerupai berupa gangguan organ tubuh lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya. Asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stress dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrein yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan.
GEJALA
Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksivirus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna. Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Pengobatan
Pertama, non
farmakologik (pengobatan tidak dengan obat-obatan)
- Pendidikan pada penderita mengenai penyakitnya sehingga dia dapat menyikapi penyakitnya dengan baik
- Menghindari penyebab/pencetus serangan (allergen), dan kontrol lingkungan hidupnya
- Latihan relaksasi, kontrol terhadap emosi dan lakukan senam atau olah raga yang bermanfaat memperkuat otot pernapasan, misalnya berenang;
- Fisioterapi, sehingga lendir mudah keluar.
Kedua, secara farmakologik
(menggunakan obat-obatan)
Obat-obatan bisa membuat
penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk
mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah
serangan.
1. Agonis reseptor beta-adrenergik
merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan
asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin
dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran
udara oleh reseptor beta-adrenergik. Bronkodilator yang bekerja
pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan
efek samping berupa denyut jantung yang cepat,
gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator
yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama
ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru),
hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator
ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping
dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor
beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator
bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator
yang lebih baru memiliki efek yang lebih
panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak
digunakan untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan, inhaler (obat yang dihirup)
dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat
langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak
dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator
per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi
memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
Jenis bronkodilator
lainnya adalah theophylline (golongan metilxantin). Theophylline
biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk,
mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting.
Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).
Jumlah theophylline
di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan
harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan
memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama
jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengkonsumsi theophylline,
penderita bisa merasakan sedikit mual atau
gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat
menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang
lebih besar, penderita bisa merasakan denyut
jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia
(sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.
2. Korticosteroid
Kortikosteroid (misalnya
prednisone, metilprednisolon, dexametason) menghalangi respon peradangan dan
sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka
panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya
kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara
terhadap sejumlah rangsangan. Tablet atau suntikan corticosteroid bisa
digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk
penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroidinhaler,
obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang
sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroidoral (ditelan) diberikan
untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan
gejala asma.
3. Cromolin dan Nedocromil
Cromolin dan nedocromil diduga
menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan
berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk
mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama
efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman,
tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas
gejala.
4. 4. Antikolinergik
Obat antikolinergik
(contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan
menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di
dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan
menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah
mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
5. pengubah leukotrien
Pengubah leukotrien
(contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan
obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau
pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang
menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
Pencegahan
Serangan asma dapat dicegah
jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh
olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
1 komentar:
How to Play Pai Gow Poker | BetRivers Casino - Wolverione
Pai Gow sol.edu.kg Poker is an online version of ventureberg.com/ a traditional table game worrione in which players place bets septcasino in the background. Pai Gow Poker uses only the symbols from a 사설 토토 사이트
Posting Komentar